Rabu, 09 Desember 2015

iseng..

Prolog Shaina berjalan cepat di gang menuju rumahnya. ‘ Ayolah..jalanlah lebih cepat..’ ujarnya dalam hati. Ia terus mendesah mengapa jalannya begitu lambat hari ini. ‘ Huh..kenapa harus bus yang aku tumpangi?? Kenapa harus mogok ketika papa gak bisa jemput??’ keluhnya dalam hati. ‘ Gara-gara bus jelek itu sih..’ ia masih ingin mengomel panjang lebar dalam hatinya. Ia masih melangkah dan... “ Hey adik kecil...baru pulang yaa...boleh donk abang minta yang dileher adek...” ujar pria berbadan besar dihadapannya. ‘ Apa yang harus kulakukan..?’ desahnya sambil meraba kalung pemberian almarhum omanya. Pria besar itu mulai melangkah mendekatinya. “ Ayolah adik kecil..kau akan pulang dengan selamat jika kau menuruti apa yang kumau..” bujuk pria itu. Ia mengkerut takut. ‘ Tolong...siapa aja tolong aku...’ teriaknya dalam hati BUKK... Tiba-tiba seseorang memukul pria itu dan membuatnya terhuyung beberapa saat. “ kau..bocaahh...” ia menerjang bocah yang menolongnya. ‘ Tuhaaan..apa yang harus kulakukan??” ia harus menolong bocah itu. Tiba-tiba sebuah ide terlintas diotaknya. “ Heii...” ujar Shaina menyemprotkan semprotan merica yang diberikan ayahnya pada pria besar itu. “ Aduhhh...aduuhhh...” ujarnya mengusap-usap matanya yang pedih dan langsung berlari entah kemana. “ Hapus pake ini..” Shaina mengulurkan sebuah sapu tangan. Ia menerimanya dan langsung mengelap darah disudut bibirnya. “ Terima kasih...” Shaina memandangi bocah itu. Dan dia memperkirakan bocah didepannya lebih tua 3 tahun darinya. “ Rumahmu dimana?” “ Apa?” “ Rumahmu dimana?” ulangnya “ Ohhh..disana yang berpagar abu-abu..” tunjuknya. “ Baiklah,,karna rumahmu sudah kelihatan,,aku pergi dulu...” ujarnya. Tanpa persetujuan Shaina ia melangkah. “ Heeiii...” ia menoleh “ Namamu siapa?” Ia tersenyum. “ D” ujarnya. Dan berlalu lalu menghilang di tikungan. ... Deburan ombak terdengar jelas ditelingaku. Terpaan angin yang menampar wajahku. Ini menyenangkan. Namun ingatanku masih melayang tentang dia. ‘ dimana dia sekarang..??’ ‘ apa yang dilakukannya..??’ ‘ apa dia masih mengingatku...??’ Untuk kesekian kalinya aku memikirkannya. Memikirkan seseorang yang tak tahu rimbanya. “ hmm..lagi-lagi kakak disini..” aku menoleh ke asal suara. Dia tersenyum. Aku mengangguk dan kembali asyik dengan pikiranku. “ apa kakak masih memikirkannya...??” tanyanya mengusik lamunanku. Aku menoleh. Namun tak menjawab pertanyaannya. “ untuk seseorang seperti dia, memang pantas mendapat tempat dihati kakak..” “ apa..??” aku tak begitu mendengar kata-katanya. Karna bersamaan dengan itu hpku berdering. “ halo..?? ya..nanti malam saya akan ambil penerbangan..dan akan langsung menemuinya..” aku mendesah. ‘ tak bisakah hari liburku tak diganggu pekerjaan..?? hufff...padal aku masih ingin bermain-main di pantai ini. Terlebih lagi hnya sesekali liburku sama dengan libur adikku..’ “ gk usah cemberut gitu..aku kn masih bisa main ke kantor kakak kalau aku libur..” ujarnya sambil tersenyum seakan bisa membaca pikiranku. ‘ hmm..dasar..!! pikiran laki-laki dan wanita memang berbeda..baiklah..sepertinya aku akan melewatkan sunset kali ini..apa boleh buat..’ ‘ seseorang bilang..uang yang dia hasilkan lebih berharga dari hidupnya..’ Aku tersenyum. Dulu aku selalu marah karna menurutnya uangnya lebih berharga dari pada aku. Tapi seiring brjalannya waktu aku mengerti semuanya kenapa ia berikap begitu. Walau aku tak tahu dimana dia. Dan tak tahu apa dia masih hidup ataupun kapan kami akan brtemu. Aku akan tetap mengenangnya sebgai seseorang yang sangat berarti bagiku. Mungkin ini tak mudah. Namun waktu slalu ampuh jadi solusi bukan..?? jadi biarlah ini terus mengalir layaknya ilalang yang menari bersama angin. ... Aku tiba dijakarta tepat jam 12.00 malam. Dan langsung menuju kantorku. “jadi apa yang membuatmu mengganggu waktu liburku yang indah dan membuatku harus melewatkan sunset hari ini..??” tanyaku pada wanita didepanku. Dia tersenyum manis. Dia bosku. Juga sahabatku. “tada...happy birthday...!!!” dia mengeluarkan sebuah kotak yang berbungkus kertas kado. Aku memandangnya lebih dalam. aku bukannya satu dua atau tiga tahun berteman dengannya. Aku sudah tujuh tahun hampir delapan tahun berteman dengannya dan aku juga sudah tujuh kali melewati ultahku dengannya, jadi pasti alasannya jauh-jauh menyuruhku datang dari padang ke jakarta naik penerbangan malam pasti ada alasan lain. “ kamu..gk senang dapat hadiah dari aku..??” tanyanya masih dengan ekspresinya yang manis. Aku melipat tangan didada dan duduk diatas mejanya sambil membuka kado darinya. “ jadi apa alasan kamu menyuruh aku datang jauh2 dengan penerbangan malam..??” tanyaku langsung padanya. “ uhhh...kamu gk tertipu yaa..??” keluhnya. “ ya gk lah..kamu kira kita Cuma temenan satu dua taon..” kataku “ trus skrg katakan apa alasannya..??” tambahku. Sreeeettttt.... Kadonya sempurna terbuka. Sebuah kunci. “ kamu gk seneng dapet ‘itu’..??” “ seneng..makasih yaa..elena sayang..”kataku sambil tersenyum. “ jangan alihkan pembicaraan..skrg blng ada apa sebenarnya..??” kataku tak sabaran. Terlebih lagi dr tadi dia terus melirik layar hp ny. Pasti ada sesuatu. “ ina..” dia memandangku dalam. Aku menunggu. “ kamu harus pergi skrg ke suatu tempat..ada seseorang yang harus kamu temui..” “ siapa..??” “ pergilah..atau kamu akan menyesal kalau gk ketemu dia..” aku masih ingin mendengar penjelasan dia. Tapi sepertinya dia gk menjelaskan apa-apa lagi. Bmw milik elena melaju membelah jalanan. Dan aku masih tak tahu kemana tujuan bmw ini. Aku hanya percaya elena pasti ingin menunjukkan sesuatu. Aku melirik jam tanganku. 02.00 AM. Lalu melirik jalanan. Ini sudah melewati tol dan seperti berjalan ke arah puncak..?? villa..?? tapi siapa yang sebenarnya akan kutemui..?? apa seseorang yang penting untuk bisnis..?? atau untukku..?? atau diakah..?? Ahhh sudahlah..tunggu saja hingga mobil ini berhenti. Aku lelah menduga-duga. Sudah cukup 3 tahun aku menduga-duga dan hasilnya nihil. Dia itu ilusi. Dan kali ini pun aku takkan berharap. Bmw itu berhenti tepat didepan sebuah rumah bergaya belanda lama. Rumahnya kelihatan lama namun apik. Aku bisa melihat banyak bunga disekitar halamannya. Bunga...?? Kelihatannya pemilik rumah ini suka sekali dengan kaktus berbunga. Lihatlah.. banyak sekali kaktus yang mulai berbunga di pekarangan ini. Tunggu dulu..kaktus..?? ‘”wah indahnya...” ‘”kamu suka kaktus..??” dia bertanya. Aku mengangguk. “banged..!!!”kataku semangat. “ nanti kalau aku punya rumah sendiri,,aku ingin rumahku dipenuhi bunga kaktus yang berbunga..” “hmmm...begitu yaa..” ‘gk..gk mungkin...ohhh shainaa...berhenti memikirkan dia..!! aku memukul-mukul kepalaku. ‘lupakan..lupakan..’ “ kamu suka kaktus..??” sebuah suara membuyarkan lamunanku. Aku membuka mata. Seorang pria. “ oo...kamu..” aku tak bisa berkata apa-apa. Sempurna diam memandangi orang didepanku. Ia tersenyum. Kurasa aku akan meledak.

subtitles..


21.28 wib
- gak nyangka bisa berhasil..

Thanks God, akhirnya setelah ngacak acak google bisa jg ngubah subtitle inggris ke indonesia walaupun cuma translet lewat google terjemahan.
Tapi kan lumayan, dari pada bahasanya korea dan subtitlenya inggris,
dua kali mikir jadinya,


start~

091215, in a rainy day

Akhirnya setelah sekian lama bisa juga bikin blog.
gak nyangka, soalnya teman-teman bilang bikin blog itu gak sepayah bikin email.
heol~
bikin blog susah juga yah,,